Kejadian ini baruu saja terjadi hari Minggu kemarin. Saar itu kebetulan di rumah sedang banyak anggota keluarga yang berkumpul di rumah ibu.
Kejadiannya sekitar sore hari. Saat itu, bapak sedang membereskan sampah di luar, tepatnya di halaman rumah. Sebelumya, bapak memang sudah tau dan sudah sadar kalau di situ memang ada tawon.
Biasanya tawon ini tak pernah mengganggu bapak. Namun sepertinya bapak hari itu sedang tidak beruntung. Si lebah menganggap bapak sebagai pengganggu saat sampah dibereskan. Akhirnya, satu tusukan mendarat di telapak tangan bapak.
Bapak langsung menjerit kesakitan dan terburu-buru masuk ke rumah minta pertolongan. Kami saat itu masih bingung bapak kenapa. Sambil menahan sakit, bapak tergopoh-gopoh menjelaskan kalau tangannya disengat lebah.
Kami panik karena ekspresi bapak menunjukkan sakit yang tak tertahankan. Saya waktu itu hanya bisa mengandalkan dokter google, mencari bagaimana penanganan tersengat lebah.
Beberapa artikel menyarankan untuk mengompres dengan air es, mengeluarkan sengatan lebah dari tangan, dan meminum paracetamol sebagai obat pereda nyeri. Semua kami lakukan. Namun sepertinya bapak masih merasakan sakit.
Saat melihat telapak tangan bapak, kondisinya memerah dan tangannya membengkak. Namun, saya tidak menemukan sisa sengatan lebahnya. Entah sudah masuk ke dalam atau memang si lebah tidak meninggalkan ekornya di tangan bapak.
Akhirnya Mencari Pertolongan Medis
Ibu kemudian menelepon adik saya yang sedang mengambil jurusan medis. Lalu adik saya menyarankan untuk membawa bapak ke IGD.
Saat itu juga, saya dan saudara ipar saya mengantarkan bapak ke dokter. Sebelum ke IGD, kami coba bawa ke klinik terdekat terlebih dahulu. Di tengah hujan besar, kami mendatangi beberapa klinik dekat rumah. Saya lupa kalau hari itu hari Minggu, jadi klinik yang ada di dekat rumah semuanya tutup.
Saya curiga tempat lain juga akan sama-sama tutup. Akhirnya, kami putuskan untuk ke IGD Rumah Sakit saja.
Setibanya di IGD, perawat di sana langsung dengan sigap memeriksa Bapak. Ketika tekanan darah Bapak diukur, angkanya lumayan tinggi. Tensi Bapak hingga 180.
Seingat saya, Bapak ga punya riwayat darah tinggi. Tapi entah juga sih ya, bisa saja karena faktor usia dan kebiasaan Bapak yang sering begadang dan minum kopi.
Tapi angka 180 itu tinggi sekali. Makanya saya rasa keputusan untuk bawa Bapak ke IGD adalah keputusan yang tepat.
Bapak Menjalani Perawatan
Sementara Bapak ditangani oleh tim medis, saya mengurus administrasi. Beruntung, menurut petugas administrasi, kasus Bapak tersengat lebah bisa menggunakan BPJS.
Adapun berkas yang diminta untuk klaim BPJS pada kasus Bapak ini, yaitu:
- Kartu BPJS asli
- KTP asli
- Selembar kertas yang berisi keterangan serta kronologi saat bapak tersengat lebah, yang ditandatangani di atas materai Rp 10.000,-. Surat keterangan ini disediakan pihak rumah sakit, kita cukup melengkapi isiannya dan menyiapkan materai Rp 10.000,-
Awalnya Bapak ditempatkan di ruang bedah. Namun karena dokter tidak menemukan sisa sengatan lebah di tangan Bapak, akhirnya Bapak ditempatkan di tempat lain.
Dokter lalu memberikan cairan infus yang disertai dengan obat pereda nyeri dan antibiotik.
Hampir 2 jam Bapak diinfus dan labu infus ke-dua juga sudah mulai habis, tapi Bapak masih merasa kesakitan. Ketika dokter datang, saya laporkan hal ini.
Dokter kemudian pergi lalu kembali sekitar 10 menit, dan memberikan Bapak kapsul untuk diminum. Saya kurang mengerti itu obat apa. Tapi yang jelas, 30 menit kemudian, Bapak merasa enakan. Rasa sakitnya tidak sehebat tadi.
Bapak Akhirnya Pulang
Setelah labu infus ke-dua habis, dokter kemudian datang kembali. Beliau menanyakan kondisi Bapak. Alhamdulillah rasa sakit Bapak mulai berkurang. Mendengar hal itu, dokter memperbolehkan Bapak pulang.
Saya mengurus administrasi kembali agar Bapak bisa pulang. Ada obat yang diresepkan dokter dan tidak ditanggung BPJS. Ada sekitar 5 macam obat dan harga keseluruhannya sekitar 200ribu-an.
Penutup
Dari kejadian ini, ada beberapa hal yang bisa diambil saat disengat lebah:
Untuk pertolongan pertama, cabut sisa sengatan lebah se segera mungkin, jika ada. Berikan juga obat pereda nyeri sembari mencari bantuan lain.
Sebaiknya diingat-ingat jenis lebah yang menyengat itu apa. Seperti cirinya, bentuknya, atau warnanya. Karena hampir semua tenaga medis di rumah sakit menanyakan hal tersebut. Bisa jadi, beda lebah yang menyengat akan berbeda pula penanganannya.
Jika ada riwayat darah tinggi, struk, jantung, dan sebagainya, lebih baik segera bawa ke IGD. Saya jadi ingat tetangga saya yang tersengat lebah namun dibiarkan, esok harinya beliau langsung terkena struk,
Seperti itu kira-kira pengalaman Bapak ketika disengat lebah. Semoga kita semua dilindung dari segala marabahaya.
Alhamdullilah bapak segera tertolong ya mbak,ini jg jadi pelajaran buat pembaca termasuk saya,gimana sebaiknya bertindak bila terjadi hal"seperti ini,
ReplyDeleteiya Alhamdulillah. Memang bagusnya cari pertolongan medis aja sih yang udah jelas dasar ilmunya, bukan sekedar 'katanya2' aja ehehe
DeleteBahaya jga ternyata disengat tawon, kalo ada darah tinggi bisa bikin stroke?😯😯😯
ReplyDelete