Berawal dari chat iseng ke suami,
"yah, ntar weekend ke Ciwidey yuk, kita makan di tengah kebun teh lagi kaya waktu itu. Butuh udara seger nih"
Namun, di hari H, suami tiba-tiba mengubah tujuan.
"Kita ke Cibolang aja yuk, berendem" ujar suami.
Ya saya sih oke saja, yang penting bisa lihat yang hijau-hijau, kaya duit misalnya, hehe canda duit.
Lokasi Cibolang Hot Spring Water
Dari rumah, kami berangkat ke arah selatan Bandung. Kami menuju Banjaran, lalu ke arah jalan raya Pangalengan. Sampai sini, kondisi jalannya masih bagus dan mulus dengan medan sedikit menanjak disertai beberapa tikungan tajam.
Lalu, dari pasar Pangalengan, perjalanan diteruskan menuju perkebunan teh milik PTPN. Kalau tidak salah, di sini ada persimpangan. Nah, kita ambil jalan yang lurus. Rutenya seperti rute ke arah Kilometer 0 Citarum. Nah, di sini kondisi jalannya tidak terlalu bagus. Banyak lubang di sana sini. Hati-hati saja jika melalui jalan ini.
Meski begitu, pemandangannya cukup enak dilihat. Hamparan kebun teh yang hijau serta jajaran pohon pinus dan cemara mewarnai perjalanan kami.
Nah, kalau sudah sampai sini, artinya kolam air panas Cibolang sudah dekat. Seperti biasa, kami mengandalkan GPS alias Global Penduduk Sekitar.
Menurut Abah-Abah yang kami temui, katanya kalau mau ke Cibolang bisa memotong jalan. Kami melewati gang kecil yang lebarnya sekitar 1,5 meter.
Sekitar 500 meter setelah melalui jalan kecil.kami menemukan jalan besar yang bisa dilalui mobil. Kesalnya, begitu sampai di sini, di persimpangan menuju Cibolang, ada oknum yang menagih iuran masuk.
Sumpah, ya, saya tuh heran, kenapa di setiap tempat wisata di Jawa Barat selalu adaaa saja pungli. Ya meski mereka ga matok tarif, tapi kan lumayan juga tuh pendapatan mereka sehari, hanya dengan diam tanpa melakukan usaha apa-apa.
Tiket Masuk Cibolang
Sampai di gerbang masuk Cibolang, kami disambut oleh seorang petugas. Beliau menawarkan 2 pilihan tiket, yaitu tiket reguler dan tiket VIP.
Harga tiket reguler adalah Rp 25.000,- per orang dan harga tiket VIP adalah Rp 40.000,- per orang. Harga ini berlaku untuk orang dewasa, anak di bawah usia 5 tahun tidak dikenakan tarif.
Kami memilih tiket VIP, ditambah tiket motor Rp 5.000,- jadi kami membayar total Rp 85.000,-.
Fasilitas Kolam VIP Cibolang
Yang membedakan antara tiket reguler dan tiket VIP adalah kolamnya. Untuk tiket reguler, pengunjung hanya bisa menikmati 2 kolam saja. Tapi menurut saya, kolam nya cukup luas kok. Di papan petunjuk tertera kapasitas maksimal nya 60 orang. Kapasitas ini sepertinya disesuaikan karena sedang musim pandemi. Kalau kondisi normal, mungkin bisa lebih dari itu.
Sementara untuk pengunjung VIP, bisa menikmati hingga 5 kolam. Dari 5 kolam ini, 4 diantaranya ukurannya tidak terlalu besar, kira-kira 12 meter x 8 meter. Kapasitas dari masing-masing kolam juga dibatasi hanya 20 orang per kolam. Sementara 1 kolam lagi, ukurannya lebih luas dan terdapat wahana perosotan dan ember tumpah.
Hampir semua kolam di sini sangat kids friendly, dalam artian, kedalamannya hanya 50cm saja kira-kira. Suhu airnya juga pas, tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Jika ingin menambah pengalaman seru saat bermain di sini, anak-anak bisa menyewa ban dengan harga Rp 5000,- saja.
Selain fasilitas kolam, pengunjung VIP juga bisa menikmati bak berendam yang lebih privat lagi. Kalau tidak salah, ada 2 kamar berendam untuk laki-laki dan 2 kamar berendam untuk wanita. Suhu airnya juga lebih panas dari air yang ada di kolam.
Fasilitas lainnya ada 2 kamar ganti, 3 kamar mandi, dan 3 keran bilas (terpisah dari kamar mandi dan terbuka). Sayangnya, ada pintu kamar mandi yang tidak bisa dikunci. Kalau dapet kamar mandi yang ini, usahakan ada yang jaga pintu ya.
Ada juga kolam terapi ikan. Kalau ini, kita harus bayar lagi, sekitar Rp 15.000,- per orang. Dan untuk menyimpan barang, di sini ada penyewaan tikar plus saung dengan harga sewa Rp 20.000,-.
Salah satu saung yang disewakan |
Kolam terapi ikan |
Kamar mandi dan kamar ganti |
Kesimpulan
Overall, kami sangat menikmati liburan kami di sini. Si sulung bahkan betah sekali berlama-lama di sini.
Saya senang sekali karena di Cibolang, pengunjungnya tidak terlalu ramai. Jadi sangat memungkinkan untuk diterapkan social distancing. Kalau ingin lebih sepi lagi, silahkan datang menjelang sore hari.
Beberapa yang jadi catatan adalah soal kondisi jalannya yang banyak lubang dan berbatu. Kemudian, soal pungli yang kami temui di persimpangan jalan menuju Cibolang. Mungkin pemerintah setempat bisa mengevaluasi dan memperbaiki hal ini agar pengunjung makin nyaman.
Anyway, ternyata kolam pemandian air panas ini sudah ada sejak tahun 1985 dan sepertinya sudah mengalami beberapa kali renovasi. Untuk sumber air panas nya saya kira berasal dari kawah gunung Wayang yang letaknya tak jauh dari pemandian air hangat Cibolang.
Saya sangat merekomendasikan tempat ini kalau ingin berendam dan membawa serta anak-anak.
Post a Comment
Post a Comment