Setelah cuti 3 bulan, tepat di awal tahun ini saya kembali bekerja. Kebetulan, kebijakan dari tempat saya kerja, kami harus bekerja dari kantor, tidak seperti perusahaan lain yang menerapkan sistem WFH.
Tak masalah. Selama saya ketat dengan protokol kesehatan, Insya Allah semua aman. Toh, karyawan di tempat saya bekerja tidak terlalu banyak.
Nah, karena saya masih ingin tetap menyusui meski ditinggal bekerja, tentunya saya harus punya peralatan yang mendukung untuk mengASIhi. Di artikel ini, saya akan bahas apa saja yang diperlukan seorang ibu bekerja yang ingin tetap memberikan ASI eksklusif bagi anaknya.
Sekalian, siapa tau ada yang ingin memberika kado untuk teman nya yang baru saja lahiran, mungkin barang-barang ini bisa dijadikan kado.
PS: Artikel ini akan banyak mengandung curhatan. Hehe.
1. Pompa ASI
Dulu itu saya cuma tahu 2 jenis pompa; pompa elektrik yang otomatis, dan pompa manual yang harus menggunakan tenaga tangan. Zaman anak pertama, saya masih pakai pompa manual. Alhamdulillah, tangan saya berotot tanpa harus latihan ke gym :).
Nah, rezekinya anak ke-dua nih, saya diberi 2 pompa. Satu pompa elektrik, hadiah dari temen blogger juga, namanya teh Herva yang chantique dan baik hati. Satu lagi pompa jenis silikon (ini zuzur dikasih brand tapi kepake banget sama saya). Kebetulan banget merk keduanya sama, yaitu Mooimom.
Oke, saya review sekilas ya.
Saya suka banget sama pompa elektrik Mooimom ini. Pertama, karena corong pompa nya terbuat dari silikon, bukan plastik padat. Bahan dari silikon ini bikin nyaman dan fleksibel. Kedua, mode hisapan nya ada 3 jenis, dan level nya bisa diatur. Mulai dari hisapan yang ringan sampai hisapan yang paling kuat. Dia juga pakai sistem baterai, jadi ga repot cari colokan listrik. Satu kali pengecasan (sampai penuh) itu bisa saya pakai sampai 3x pompa.
Nah, sekarang saya mau review dikit soal pompa silikon nya. Awalnya saya merasa kayak, 'ini apaan? buat apa? cara kerjanya gimana?'
Lalu saya baru merasa pompa silikon ini sangat helpful pada suatu pagi. Waktu itu, saya bangun dengan keadaan PD kanan keras. Entah bisikan dari mana, saya mengambil pompa silikon ini. Kemudian saya tekan bagian bawahnya, lalu corongnya saya tempelkan di area PD. Saya biarkan, dan ajaib dong! Baru saya tempelkan 10 menit sudah tertampung 90ml ASI.
Simple, mudah, dan tanpa tenaga. Saya baru tahu, hahaha.
Jadi, sekali pompa, saya langsung pompa 2 PD sekaligus. Satu pakai pompa silikon, satu lagi pakai pompa elektrik. Jadi lumayan lah ya waktu yang digunakan untuk mompa lebih efektif.
Kalau moms, pakai pompa yang mana? Sharing dong!
2. Wadah Penyimpan ASIP
Moms, tim mana? Tim pakai botol atau pakai plastik sekali pakai?
Dulu sih, saya tim botol kaca ya. Ya idealis banget saya tuh dulu. Biar bisa dicuci dan dipake ulang, biar go green. Jadinya saya pakai botol kaca sebagai wadah penyimpanan ASIP.
Tapi untuk anak ke-dua ini, saya pilih plastik sekali pakai. Alasannya, biar ga ribet, hehe. Sejujurnya ibu saya sangat menyayangkan. Katanya, "sayang banget ini cuma sekali dipake, trus dibuang, mending pake botol kaca"
Tapi sungguh saya tydack sanggup kalau harus cuci botol kaca tiap hari, karena kini saya harus pegang 2 anak. Jadi saya mengurangi aktivitas mencuci botol ASIP supaya saya punya waktu untuk mengerjakan hal lain.
Anyway, sejauh ini, ada 2 kantong ASIP yang saya suka. Pertama, kantong ASIP Mooimom. Saya suka karena bahannya lumayan tebal, ga pernah sekalipun bocor, dan aman dipanaskan hingga suhu 50° C. Kedua, saya suka kantong ASIP dari Mizo karena desainnya gemes banget. Selain itu, dia juga ada indikator suhu nya. Kapan-kapan saya review kantong ASIP dari Mizo ini deh.
3. Cooler Bag dan Ice Gel
Saya pakai cooler bag yang harganya terjangkau saja, sekitar 100 ribuan. Murah tapi Insya Allah bukan merk KW hehehe. Saya kurang tahu sih berapa lama ASIP akan bertahan di dalam cooler bag ini. Namun itu bukan pertimbangan utama saya dalam memilih cooler bag. Karena biasanya sih saya simpan ASIP di dalam kulkas kantor. Dan begitu hendak pulang, baru saya pindahkan ke dalam cooler bag.
Selain pertimbangan harga, saya juga memilih cooler bag yang memiliki 2 partisi. Satu bagian untuk menyimpan pompa, satu lagi untuk menyimpan ASIP beserta ice gel nya.
Tapii.. kayaknya sekarang saya perlu cooler bag yang wateproof deh. Atau setidaknya, dia dilengkapi rain cover, hehe. Kira-kira ada ga ya? karena setiap hari saya menggunakan motor, jadi kalau hujan ya ikut kehujanan juga cooler bag nya.
4. Apron Menyusui
Ini sebetulnya jarang saya pakai sih. Ya karena saya selalu pompa di mushola. Dan tiap saya mompa, saya selalu kunci itu mushola, ngehehe.
Hanya selalu ada untuk jaga-jaga saja. Kalau-kalau saya sangat sibuk dan harus memompa di meja kerja.
5. Masker dan Hand Sanitizer
Nah, karena situasinya beda dengan anak pertama, dimana saat ini sedang mewabah virus corona, jadi tiap saya memompa, saya menggunakan masker. Hanya berjaga-jaga, takutnya saya jadi OTG.
Sementara hand sanitizer sendiri saya gunakan sebelum memompa dan sebelum memasukkan ASIP ke dalam plastik. Mudah-mudahan dengan ikhtiar ini, saya selalu memberikan ASIP yang terjaga kualitas dan kebersihannya untuk si kecil.
6. Tisu
Saya menggunakan pompa itu bisa 3-4 kali sehari di kantor. Ga mungkin dong, tiap saya pakai saya cuci, karena akan memotong waktu kerja saya lagi.
Supaya praktis, saya menggunakan tisu basah yang non parfum dan tisu kering. Tapi kalau denger dari temen, sekarang ada tuh tisu basah yang khusus untuk membersihkan botol bayi. Merknya MoMaMi. Saya sendiri belum coba. Ada yang sudah coba? Sharing yuk reviewnya.
7. Bottle Warmer
Kalau bottle warmer sudah cencu tidak saya bawa ke kantor ya. Saya pakai bottle warmer dari Dr. Browns. Dia itu multifungsi, bisa sebagai penghangat ASIP, penghangat MPASI, dan bisa juga digunakan untuk sterilisasi botol dot bayi.
Saya suka banget sama bottle warmer dari Dr. Browns ini karena dia itu canggih dan fitur nya juga premium. Kalau pengalaman temen pake bottle wamer merk lain itu ga ngefek (ga bikin ASIP jadi hangat), nah kalau botttle warmer dari Dr. Browns ini ngefek banget, hangatnya terasa.
Baca reviewnya lebih lengkap deh di sini: Review Bottle Warmer Dr.Browns.
Mungkin itu saja beberapa peralatan yang selalu saya gunakan sebagai 'alat perang' demi mengASIhi si buah hati. Mudah-mudahan saya bisa menyusui setidaknya sampai usianya 6 bulan.
Dan semoga apa yang saya upayakan ini bisa berbuah manis. Semoga si kecil sehat, dan saya mendapatkan pahala. Karena saya muslim, saya meyakini kalau menyusui itu adalah perintah dari Allah (QS: Al-Baqarah: 233)
Post a Comment
Post a Comment