Untuk mengukur
seberapa baik pelumas atau oli bekerja dengan baik, Anda bisa mengeceknya
dengan cara mengetahui warna oli yang dihasilkan setelah pemakaian. Warna oli
yang keruh merupakan kotoran yang tertangkap oleh oli. Sehingga, tak heran
apabila saat mengganti oli sepeda motor, oli bekas yang dikeluarkan memiliki
warna hitam pekat.
Saat oli bekas sudah
habis terkuras, Anda harus mengisinya kembali dengan oli yang baru. Anda juga
tidak boleh sembarangan dalam memilih karena oli mesin yang digunakan untuk mobil dan motor sangat berbeda. Jika
salah dalam memilih, maka akibatnya kepada mesin itu sendiri dan
performanya. Lalu, apa saja perbedaan
oli yang digunakan untuk mobil dan motor?
5 Perbedaan Oli Mesin Mobil dan Motor
1. Berbeda Spesifikasi
Spesifikasi yang
dimiliki oleh oli mesin untuk sepeda
motor tentu berbeda dengan oli yang khusus untuk mobil. Jangan mencoba untuk
menggunakan oli yang tidak sesuai karena hal ini akan membuat mesin menjadi
rusak parah. Tidak hanya mesin yang mengalami kerusakan, kopling dan transmisi
juga bisa terkena dampaknya sebagai komponen lain yang mengalami kerusakan.
2. Sistem Pendingin
Suhu mesin yang tinggi
merupakan tantangan terberat bagi mesin sepeda motor. Sehingga, saat ini banyak
sekali sepeda motor yang memakai mesin dengan sistem pendingin udara (air
cooled). Mesin yang memiliki pendingin udara memiliki penampilan yang lebih
rapi serta lebih ringan dan sederhana. Sehingga, Anda tidak perlu repot untuk
menggunakan radiator.
Mesin sepeda motor
yang tidak memiliki radiator akan lebih panas dibanding dengan mesin mobil.
Sehingga, pelumas atau oli pada sepeda motor memang dirancang berbeda dengan
oli mobil. Apabila suhu pada motor terlalu tinggi bisa merusak oli maka Anda
harus meminimalkan kerusakan akibat panas sangatlah penting.
3. Melumasi Kopling
Berbeda dengan mobil,
sepeda motor menggunakan kopling basah. Bahkan, bagian kopling ini direndam di
dalam oli mesin. Tentu ini berbeda
dengan mesin mobil yang menggunakan kopling kering. Penggunaan kopling yaitu
memanfaatkan friksi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi. Sehingga,
penggunaan oli mesin untuk sepeda
motor harus diformulasikan dengan baik agar kopling tidak selip saat mengalami
pergantian gigi.
4. Viskositas
Oli mesin juga bisa digunakan untuk melumasi
transmisi seperti pada model Harley-Dovidson Big Twin. Ciri khas dari pelumas
mesin sepeda motor yaitu tidak hanya melumasi mesin, tetapi juga memiliki
kontrol viskositas yang jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan pelumas
mesin mobil.
5. Waktu Berkendara
Perbedaan yang
signifikan dari penggunaan oli mesin
untuk sepeda motor adalah waktu penggunaannya. Sepeda motor biasanya digunakan
untuk berkendara jarak dekat, hal ini dinamakan dengan stop and go. Baru saja
berhenti di rumah sakit, Anda langsung tancap gas ke supermarket. Kondisi dari
waktu jeda antar pemakaian yang sebentar ini sangat berbahaya untuk mesin.
Saat dipakai
berkendara, suhu mesin menjadi panas namun saat Anda berhenti, maka suhu mesin
akan turun. Dalam kondisi ini, belum sempat suhu oli menjadi lebih dingin,
mesin sudah dihidupkan lain. Sehingga, suhu mesin dan oli naik menjadi lebih
panas lagi. kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kelembaban. Karena air yang
bercampur dengan oli bisa menimbulkan lumpur.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, saat
ini produk oli mesin sudah dirancang
dan diformulasikan secara khusus. Oli sintesis saat ini sudah menggunakan bahan
dasar oli yang memiliki kualitas tinggi sehingga bisa mengatasi kebutuhan mesin
khususnya untuk sepeda motor. Bagi Anda yang ingin mendapatkan produk oli dan
informasi lainnya, silahkan kunjungi mobil.co.id.
Berbagai informasi tersedia baik
untuk sepeda motor dan mobil
Post a Comment
Post a Comment