My 2019 Journey: Pertama Kalinya Ini Itu - Blog Afifah Haq | Ruang Berkarya

Sebelumnya, aku mau minta maaf yang sebesar-besarnya. Jadi tulisan kali ini adalah kolaborasi bareng temen-temen Bandung Hijab Blogger. Seharunya sih tulisan ini publish hari Minggu lalu tapi baru sempat aku buat hari ini, karena (ga nyangka) kerjaan kantor tiba-tiba datang seabrek, dan harus bulak-balik ke site di luar kota juga. *Ea curhat.

Oke, kali ini saya dan teman-teman dari komunitas Bandung Hijab Blogger berkolaborasi untuk menuliskan tentang hal-hal yang terjadi di tahun ini, tahun 2019. Ini tema nya cocok banget karena sudah berada di penghujung tahun. Selama tahun 2019 ini banyak banget hal seru yang aku dapatkan. Dari sekian banyak pengalaman, aku tulis saja pengalaman-pengalaman yang baru pertama kali aku rasakan di taun 2019 ini.

1. Pertama Kalinya Menyapih

Tahun ini Fatih menginjak usia 2 tahun yang berarti tahun ini adalah waktu yang tepat untuk menyapih, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an. Rasanya luar biasa, ternyata menyapih itu butuh perjuangan. Hampir seminggu lamanya aku harus begadang karena Fatih tiap malam masih minta ASI. Mau tak mau, aku harus alihkan supaya Fatih ga mimi ASI lagi, dan itu ga se-mudah yang aku bayangkan.

2. Pertama Kalinya Menang Lomba Blog

Selama masa menyapih itu, aku juga harus mengerjakan tulisan blog yang deadline nya berbarengan dengan waktu menyapih Fatih. Tulisan ini kemudian dilombakan oleh panitia dari komunitas Blogger Crony. Niat awalnya sih cuma sekedar melaksanakan kewajiban saja. Menyelesaikan tulisan di waktu yang hampir mendekati deadline saja aku sudah senang.

Eh tak disangka, nama saya justru keluar sebagai pemenang. Makin terkejut lagi ketika tulisan saya jadi pemenang utamanya, mengalahkan seratus peserta lainnya yang pastinya sudah lebih senior. Alhamdulillah, bersyukur banget. Entah kenapa ini tuh kaya bayaran kontan setelah aku berjuang untuk menyapih, hehe.

3. Pertama Kalinya Dibayar Pake Dollar

Beberapa bulan lalu ada email masuk, isinya tentang link placement. Pake bahasa inggris! Awalnya ga percaya, karena sering banget denger bule yang nipu, jadi aku biarkan saja itu email. Eh besoknya dia kirim email lagi. Akhirnya aku balas dengan bahasa inggris yang seadanya.

Si bule merespon dengan baik, dan memintaku untuk menyisipkan backlink di salah satu artikel yang pernah aku tulis (artikelnya juga artikel kolaborasi bareng temen-temen Bandung Hijab Blogger juga, bisa baca di sini 😉). Ga nyangka, setelah aku sisipkan link, dia langsung bayar saat itu juga via PayPal (dan ini pertama kalinya aku bikin akun PayPal hahaha).

4. Pertama Kalinya Camping Bawa Anak

Sejujurnya aku masih ragu untuk ajak anak ini ke 'gunung yang sebenarnya' di tahun ini.Tapi aku sudah tak kuat menahan kerinduan untuk bertualang dan aku pun masih belum tega jika harus meninggalkan si kecil di rumah. Akhirnya bismillah saja.

Alhamdulillah, semuanya baik-baik saja sampai kami pulang kembali ke rumah. Aku paling khawatir saat malam hari, karena suhu di gunung Papandayan hampir mendekati 0 C. Eh tapi ternyata anak ini malah anteng aja tidur semaleman, sementara ayah ibunya ngabigbrig kedinginan.

5. Pertama Kalinya Ditodong Preman

Nah ini kejadiannya baru aku alami kemarin banget. Masih anget dan terkenang dalam ingatan. Jadi, beberapa pekan terakhir ini, kantor kami mendapatkan proyek untuk pemasangan PLTS di salah satu kantor dinas di Purwakarta. Di sini aku sebagai drafter mekanikal yang juga merangkap sebagai supervisor mekanik.

Karenanya, hampir tiap 2-3 kali dalam sepekan aku harus bulak balik ke Purwakarta untuk memastikan semua pekerjaan lancar. Semula pekerjaan berjalan seperti biasa, namun di tengah pekerjaan, tiba-tiba ada beberapa orang LSM yang datang menemui kami. Kami sebetulnya sudah tau, mereka pasti mau minta jatah.

Beruntungnya aku bersama partner kerja yang semuanya adalah laki-laki, ditambah bantuan satpam, kami dengan tegas menolak memberi jatah kepada mereka.

"Nu kitu mah, Bu, tong dileuleuyan. Sabab sakali na dibere pasti bakal datang deui. Leuheung mun ngabarantuan." (Yang kaya gitu jangan dihalusin. Karena sekalinya dikasih, pasti akan datang lagi (untuk meminta kembali jatah). Mending kalau mereka pada bantu).

Mereka sempat mengancam akan datang lagi dan membawa massa yang lebih banyak. Tapi sampai detik ini, Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa lagi, sepertinya mereka hanya berani menggeretak saja.

Hal yang membuat aku tambah heran adalah, pekerjaan yang kami lakukan lokasinya di kantor dinas, bukan di lapangan terbuka milik warga. Jelas-jelas kantor dinas adalah milik pemerintah, tapi mereka kok berani banget masuk.

6. Pertama Kalinya Kepo Sama Ilmu Keuangan

Di tahun ini, Alhamdulillah aku bisa hadir di beberapa event yang membahas soal keuangan. Dari sini lah akhirnya pikiranku mulai terbuka. Ternyata, manajemen keuangan itu penting banget. Ditambah lagi biaya anak sekolah yang harga nya bikin pingsan.

Maka dari itu, resolusi ku di tahun 2020 adalah menata keuangan sedemikian rupa. Selain itu, aku juga ingin mulai belajar berinvestasi. Ya, kalaupun masih belum bisa berinvestasi minimal nabung deh.

7. Pertama Kalinya Bertemu Orang dengan Karakter yang Unik

Syukurku tak henti ku panjatkan karena aku bertemu dengan banyak orang. Melalui perantara komunitas blogger, aku berinteraksi dengan cakupan orang yang lebih luas. Meski hanya berinteraksi secara maya, tapi dari situ aku jadi mengenal beberapa karakter orang.

Ada yang menyenangkan dan asyik diajak berbincang, ada yang sabaar banget, ada yang tulus, ada yang rela berkorban, ada yang gigih dan semangat dalam berjuang. Namun tak sedikit juga orang yang karakternya unik, dan hanya mau menerima orang yang hanya satu frekuensi dengan dirinya saja. Intinya, aku jadi bersinggungan dengan berbagai macam orang, dari yang menyenangkan sampai yang menyakitkan.

Yah, namanya juga hidup. Ada suka, ada duka. Aku bersyukur sudah melalui tahun 2019 ini dengan beberapa pencapaian. Juga, ada banyak pelajaran yang aku ambil.

Alhamdulillah, Alhamdulillah 'alaa kulli haal. Semoga aku bisa menyongsong tahun depan dengan jiwa dan raga  yang lebih sehat, sehingga aku bisa hidup lebih baik dari tahun sebelumnya.