Tak terasa bulan Ramadhan akan mendekati akhir. Semoga masih tetap semangat beribadah dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin di penghujung Ramadan ini ya, agar Ramadan kita tidak sia-sia dan terlewat begitu saja.
Ngomong-ngomong, di Indonesia kita semua tahu bahwa ada satu tradisi yang akan selalu terjadi di tiap akhir Ramadan menjelang lebaran. Yap, tradisi mudik lamanya. Hampir setiap tahun, banyak sekali keluarga yang memanfaatkan libur lebaran sebagai momen untuk kembali ke kampung halaman, bersilaturahim dengan orang terkasih setelah sekian lama hidup di perantauan.
Namun, dibalik euforia mudik yang terjadi saat libur lebaran, ada orang-orang yang harus menahan keinginannya untuk ikut merasakan kegembiraan bersama keluarga tersayang di momen hari lebaran. Mereka ini berjasa agar perjalanan mudik kita aman, nyaman, dan selamat. Mereka adalah:
1. Petugas Pengatur Lalu Lintas
Pertama adalah mereka-mereka ini yang berjasa agar perjalanan kita lancar. Segala upaya mengurai kemacetan diusahakan oleh orang-orang ini. Mereka adalah polisi lalu lintas, Dinas Perhubungan, sampai relawan anak-anak muda yang aktif di organisasi pramuka.
Foto: kumparan.com |
2. Petugas Kesehatan
Saya jadi inget 2 tahun yang lalu, saat anak saya usia nya masih 3 bulan. Dia sebelumnya memang sakit, tapi saat lebaran, bukannya membaik, malah semakin parah. Bibir nya biru dan nafas nya sesak. Buru-buru deh saya bawa ke IGD. Duh, kebayang ga sih, kalau semua petugas kesehatan baik itu dokter, suster, sampai petugas admin dan apoteker ikutan ngambil cuti lebaran, saya harus minta bantuan siapa saat anak sakit.
3. Jurnalis
Mereka ini juga rela menunda keinginannya untuk berkumpul bersama keluarga besar di hari lebaran demi tugas yang harus mereka jalani. Mereka berjasa untuk memberikan liputan terkini soal kondisi lalu lintas dan apa saja yang terjadi saat itu. Tugas mereka ini tidaklah mudah, mereka harus stay di jalanan dan berburu informasi terkini dengan segala macam resiko.
4. Supir Transportasi Umum
Siapa yang mudik nya pake moda transportasi umum, seperti bus, kereta, kapal laut, atau pesawat? Kalau kalian pulang dan pergi dengan selamat, jangan lupa ucapkan terimakasih. Yaa, walaupun sebenarnya itu adalah tugas dan tanggungjawab mereka. Mereka ini rela jauh dari keluarga nya hanya untuk mengantarkan kita-kita yang ingin bertemu dengan keluarga masing-masing. Belum lagi supir bus, mereka rela bermacet-macet ria mengantarkan semua penumpang nya ke kota tujuan.
Itu dia 4 profesi yang rela tidak merasakan euforia mudik di hari libur lebaran, demi menjalankan tugas nya untuk kelancaran lalu lintas mudik yang aman dan nyaman. Jangan lihat dan jangan anggap, "Ah itu kan memang sudah tugas nya mereka, toh mereka juga dibayar untuk itu".
No, No. Jangan seperti itu ya gaes. Cobalah sekali-kali untuk menghargai usaha dan kerja keras mereka.
Selamat mudik bagi yang mudik, hati-hati di jalan, salam untuk keluarga nya di kampung halaman :)
yup, suka sedih kalo ada yang menyepelekan profesi orang-orang hebat di atas. Kok ya enggak ada simpati dan respeknya dikit pun gitu...
ReplyDeletebener banget, salut buat profesi ini..karena sangat dibutuhkan saat yang lain mudik mereka harus masuk kerja
ReplyDelete